China memang dikenal keras dalam menegakkan hukum dan peraturan. Kepolisian China pun tak tanggung-tanggung dalam memberantas kemaksiatan. Namun aksi kepolisian China dalam memberantas pelacuran di Dongguan menuai kecaman keras oleh masyarakat.
Kepolisian mengerahkan 6.500 petugas untuk melakukan penggerebekan pelacuran di seantero kota Dongguan serta seluruh provinsi Guangdong bekerja sama dengan sebuah stasiun televisi yang menyiarkan secara langsung proses penggerebekan tersebut tanpa sensor sedikit pun!
Liputan langsung tersebut memperlihatkan perempuan pekerja seks komersial yang terborgol dengan kepala tertunduk, dan yang lebih parah merekam aksi para PSK dan klien pemakai jasanya yang tertangkap basah dalam kamar dalam keadaan tanpa busana sehelai pun. Mereka dipergoki setelah aparat kepolisian mendobrak pintu-pintu kamar tempat aksi mesum tersebut.
Hal tersebut memicu banyak kritik dan komentar di internet terhadap China Central Television CCTV dan proses penggerebekan.
Banyak netizen meyakini para perempuan itu terpaksa bekerja di industri seks karena orang tua yang sakit atau kewajiban membantu keluarga, dan karenanya mereka menyerukan kepada pemerintah untuk memperdulikan itu saat penggerebekan bukannya malah memperlakukan mereka secara kasar. Beberapa warga lainnya mengatakan sebaiknya tenaga kepolisian dipakai memberantas korupsi diantara para pejabat serta memberantas kejahatan lainnya. Beberapa suara menyerukan kepada pemerintah agar melegalkan prostitusi (karena tak akan pernah ada cara untuk memberantasnya) dan mengakhiri diskriminasi terhadap para PSK.
Penggerebakan massal ini terjadi atas bantuan reporter CCTV yang seminggu sebelumnya menyamar dengan menjadi pengunjung dan merekam gambar video para PSK yang sedang menawarkan jasa mereka di hotel-hotel di Dongguan dengan kamera tersembunyi.
Dalam sebuah cuplikan gambar yang kemudian menyusul disiarkan terlihat seorang PSK menerima fee dari wartawan yang menyamar tersebut setelah sang wartawan menggunakan jasa layanan PSK tersebut.
Pemerintah China secara resmi memandang prostitusi sebagai fenomena sosial yang buruk dan segala bentuk ajakan, menjual atau membeli seks di Cina adalah tindakan melawan hukum. Namun meski penggerebekan sering dilakukan, tapi praktek prostitusi masih merajalela di panti pijat, bar karaoke dan klub malam, dan para pekerja seks secara rutin menelepon kamar-kamar hotel menawarkan jasa.
Bisnis pelacuran di China tumbuh subur karena ditenggarai mendapat bekingan pejabat korup yang menerima suap dari organisasi kriminal Triad.
Polisi dan pemerintah sana memang kagaj main-main untuk memberantas penyakit masyarakat, bahkan mafia aja dilawan. Kalau aparat negara kita bisa sangar seperti mereka, kita optimis yang seperti ini bisa diberantas. Perlu kejujuran dan ketegasan.
Kepolisian mengerahkan 6.500 petugas untuk melakukan penggerebekan pelacuran di seantero kota Dongguan serta seluruh provinsi Guangdong bekerja sama dengan sebuah stasiun televisi yang menyiarkan secara langsung proses penggerebekan tersebut tanpa sensor sedikit pun!
Liputan langsung tersebut memperlihatkan perempuan pekerja seks komersial yang terborgol dengan kepala tertunduk, dan yang lebih parah merekam aksi para PSK dan klien pemakai jasanya yang tertangkap basah dalam kamar dalam keadaan tanpa busana sehelai pun. Mereka dipergoki setelah aparat kepolisian mendobrak pintu-pintu kamar tempat aksi mesum tersebut.
Hal tersebut memicu banyak kritik dan komentar di internet terhadap China Central Television CCTV dan proses penggerebekan.
Banyak netizen meyakini para perempuan itu terpaksa bekerja di industri seks karena orang tua yang sakit atau kewajiban membantu keluarga, dan karenanya mereka menyerukan kepada pemerintah untuk memperdulikan itu saat penggerebekan bukannya malah memperlakukan mereka secara kasar. Beberapa warga lainnya mengatakan sebaiknya tenaga kepolisian dipakai memberantas korupsi diantara para pejabat serta memberantas kejahatan lainnya. Beberapa suara menyerukan kepada pemerintah agar melegalkan prostitusi (karena tak akan pernah ada cara untuk memberantasnya) dan mengakhiri diskriminasi terhadap para PSK.
Penggerebakan massal ini terjadi atas bantuan reporter CCTV yang seminggu sebelumnya menyamar dengan menjadi pengunjung dan merekam gambar video para PSK yang sedang menawarkan jasa mereka di hotel-hotel di Dongguan dengan kamera tersembunyi.
Dalam sebuah cuplikan gambar yang kemudian menyusul disiarkan terlihat seorang PSK menerima fee dari wartawan yang menyamar tersebut setelah sang wartawan menggunakan jasa layanan PSK tersebut.
Pemerintah China secara resmi memandang prostitusi sebagai fenomena sosial yang buruk dan segala bentuk ajakan, menjual atau membeli seks di Cina adalah tindakan melawan hukum. Namun meski penggerebekan sering dilakukan, tapi praktek prostitusi masih merajalela di panti pijat, bar karaoke dan klub malam, dan para pekerja seks secara rutin menelepon kamar-kamar hotel menawarkan jasa.
Spoiler for ngga ada ampun:
Spoiler for ngga ada ampun:
Spoiler for ngga ada ampun:
Spoiler for ngga ada ampun:
Spoiler for masih mendingan:
Spoiler for masih mendingan:
Spoiler for apes:
Spoiler for apes banget (entah mau bilang "kasian" atau "mamp*s lo"):
Bisnis pelacuran di China tumbuh subur karena ditenggarai mendapat bekingan pejabat korup yang menerima suap dari organisasi kriminal Triad.
Spoiler for matabelo (jangan dibuka):
Spoiler for matabelo (jangan dibuka):
Polisi dan pemerintah sana memang kagaj main-main untuk memberantas penyakit masyarakat, bahkan mafia aja dilawan. Kalau aparat negara kita bisa sangar seperti mereka, kita optimis yang seperti ini bisa diberantas. Perlu kejujuran dan ketegasan.
Spoiler for jangan dibuka:
Spoiler for matabelo:
Spoiler for tragis nih: