Pertumbuhan Apartemen Dan Hotel Di Bekasi Meningkat

Sebagai salah satu kota yang padat di Indonesia, Bekasi menduduki peringkat ke empat dengan populasi mencapai 7,4 juta dan tingkat pertumbuhan penduduk sebanyak 3,6 persen setiap tahunnya. Ditambah lagi Bekasi menjadi kota penyangga Jakarta dan sebagai salah satu kota industri dan manufaktur membuat kawasan ini menjadi semakin ramai dan padat. Bekasi telah menjelma menjadi sebuah kota metropolitan modern yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat setiap tahun.

Selain itu, semakin berkembangnya sektor industri mulai dari skala kecil hingga skala besar baik berasal dari lokal maupun luar negeri membuat Bekasi semakin memerlukan ruang hotel dan fasilitas akomodasi yang memenuhi untuk keperluan termasuk meeting, incentives, convention bisnis, and exhibition (MICE). Hal tersebut memang sangat logis, mengingat waktu tempuh ke Jakarta yang sangat lama.

Kini semakin banyak hunian vertikal sebagai solusi untuk mengimbangi tingginya kebutuhan tersebut dengan terbatasnya lahan yang berada di Bekasi. Pada saat ini sisa lahan yang tersedian, yang diperuntukkan untuk hunian vertikal mencapai kurang lebih sebesar 9500 hektar sementara sisanya hanya seluas 1.700 hektar untuk lahan perumahan atau landed house.

Presiden Direktur PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra menyatakan bahwa saat ini terdapat sebanyak 4.000 perusahaan yang beroperasi di daerah Bekasi. Ia juga memberi ilustrasi, jika ada tiga saja ekspatriat pada setiap perusahaan tersebut, sehingga total jumlah ekspatriat di Bekasi mencapai 12.000 orang.

Ia juga menuturkan bahwa semnetara jumlah kamar hotel yang tersedia di Bekasi saat ini yaitu sekitar 800 kamar, sedangkan pada apartemen hanya sekitar 18 ribu unit. Lalu Ia juga memaparkan berbanding lurus dengan hotel, kebutuhan apartemen di Bekasi, khususnya pada lokasi Bekasi Barat yang dekat dengan kawasan industri jumlahnya semakin meningkat setiap harinya. Kini, di tempat ini kehadiran ekspatriat dari level manajer ke atas juga memberikan efek yang besar terhadap kebutuhan apartemen.

Hal ini juga membutktikan bahwa jumlah kamar hotel yang tersedia tidak seimbang dengan kebutuhan. Inilah yang membuat semakin tingginya permintaan hunian pada kawasan Bekasi. Ternyata, bukan hanya pekerja asing yang membutuhkan apartemen, namun masyarakat lokal juga yang membutuhkan apartemen, karena saat ini, lebih banyak keluarga muda yang memilih hunian vertikal dibandingkan dengan landed. Selain lebih terjangkau, dengan memilih hunian vertikal mereka akan menikmati fasilitas yang lebih dibandingkan dengan memilih hunian landed.

Harga tanah yang semakin naik di daerah perkotaan juga menjadi alasan masyarakat lebih memilih apartemen. Dibandingkan harus membeli tanah yang terjangkau namun jauh dari lingkungan perkotaan. Oleh karena itu Ia berharap dengan kahadiran hitel yang Ia kelola langsung dengan Accor Group dan apartemen mewah Indigo dapat menjadi solusi dari tingginya permintaan hunian yang nyaman dan prestisius di pusat kota Bekasi ini. (RUKAMEN)