Cerita Leonardo DiCaprio Tinggal di Bandung dan Falsafah Tahu Gejrot

Ternyata Leonardo DiCarpio pernah tinggal di Bandung! Selain menghabiskan masa kecil di kota kembang Bandung, Leonardo DiCarpio menggemari tahu gejrot dan mendapat pelajaran tentang kehidupan setelah menyantap seporsi tahu gejrot.

Sebuah cerita viral yang menyebar di media sosial seiring dengan keberhasilan Leonardo DiCaprio di ajang Academy Awards. Leonardo DiCaprio melalui perannya di film The Revenant, berhasil memenangkan kategori Best Actor dan membawa pulang piala Oscar pertamanya. Aktor kelahiran California, 11 November 1974 itu digambarkan pernah tinggal di Bandung saat masih belia dan menggemari makanan tahu gejrot.

Adalah Agan Harahap, melalui blog pribadinya di melmanandthehippo yang berimajinasi menggambarkan kehidupan masa kecil aktor Leonardi DiCaprio di Bandung. Pria yang dikenal ahli dengan perangkat lunak pengolah gambar Photoshop ini berimajinasi membuat karya digital sosok mirip Leonardo DiCaprio masa kecil.

"Dalam usianya yang masih sangat belia, Leonardo Dicaprio harus menerima kenyataan pahit akan perceraian orang tuanya. Namun tidak banyak diketahui publik, bahwa ketika kedua orang tuanya sedang sibuk mengurus harta gono-gini mereka, dan demi menghindari dampak buruk pada psikologi anak mereka, maka Leonardo Dicaprio terpaksa 'diungsikan' selama beberapa waktu ke rumah salah satu kerabat keluarganya di pinggiran kota Bandung, Jawa Barat," tulis Agan dalam blognya.

Berikut tulisan yang dikutip dari blognya tentang Leonardi Dicaprio dan Tahu Gejrot :

Merasa bosan akibat terus menerus bermuram durja di dalam kamar, Leo memutuskan untuk keluar sekedar mencari udara segar dan mulai bersosialisasi dengan lingkungan barunya. Dalam keadaan serba tak menentu akibat perceraian orang tuanya, tiba-tiba ia melihat seorang penjual tahu gejrot dan segera menghampirinya.
"Aa, meser siji A. Cengek na nu loba nya..' ujarnya kepada mamang tahu gejrot itu dengan bahasa Sunda yang terbata-bata bercampur logat Inggris yang kental. "Yeah bro.. I do learn some Sundanese but its a long time ago.." Ujarnya berkilah.

"In that time, I feel there's some connection between me and tahu gejrot, bro..."

Menurut pengakuannya, setelah membayar dan memasukkan tahu gejrot itu kedalam mulutnya, seketika itu juga, seperti mendapatkan wahyu llahi, ia seolah menemukan jawaban dari segala problematikanya dalam tahu gejrot. "In that time, I feel there's some connection between me and tahu gejrot bro..." Dengan sedikit berfalsafah Leo menerangkan bahwa saat itu ia merasa ada kesamaan nasib antara dirinya dan tahu gejrot yang hanya bisa pasrah dipotong-potong dan diberi kuah pedas. "The spicy taste in the tahu gejrot is the representation of my feeling. I feel like mashed tofu, bro.." (Aku tak ubahnya seperti tahu gejrot, mas).

Keputusan untuk menjadikan tahu gejrot sebagai pelarian justru memberi dampak buruk pada kesehatannya. Alih-alih merasa senang dan terhibur, Leo malah terserang diare akut sehingga membuatnya terpaksa dirawat selama beberapa hari di RS Hassan Sadikin. Namun suasana rumah sakit yang kusam dan sepi malah membuatnya semakin merasa depresi. Sehingga dalam sebuah kesempatan, Leo memutuskan untuk lari diri dari rumah sakit itu.

"I had to run far far away from the hospital until I saw a boat on the side of the road, and suddenly I was hit by a green car. And before I passed out, I remember someone yelling about coconut .." Entah karena bahasa Inggris saya yang jelek,ditambah lagi dengan koneksi Speedy di rumah saya yang kurang baik sehingga saya tidak dapat menangkap jelas arti dari cerita-cerita surealisnya yang penuh dengan bahasa kiasan. Istri saya yang asli Bandung dan kebetulan juga mendengarkan percakapan kami, mencoba mengartikan kata-kata absurdnya tadi. Istri saya berpendapat, bahwa saat itu Leonardo lari tidak begitu jauh dari RSHS sampai Perahu Jeans, Cihampelas. Dan tertabrak oleh angkot Kalapa -Ledeng. Saya mencoba mengkonfirmasikan penjelasan istri saya kepadanya. Namun Leo sudah tidak nampak lagi di layar.

Dilansir dari BBC, Agan Harahap ingin menunjukkan pergeseran sosial yang ikut terjadi ketika fotografi beralih dari analog ke digital. Berikut galeri olah digitalnya :
Spoiler


Spoiler


Spoiler


Spoiler


Spoiler

Related Posts :