
Pada dasarnya membuat bahan ajar dan buku ajar dapat menunjang dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan kepada mahasiswa. Bahan ajar yang sebenarnya dibuat untuk mahasiswa pun juga dapat disebarluaskan secara nasional atau bahkan secara global bila dikompilasikan menjadi buku ajar yang bermutu. Selain itu, buku ajar juga dapat dijadikan sebagai sarana berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa melalui hasil karya tulis dosen itu sendiri.
Sayangnya, untuk saat ini jumlah dosen yang menulis buku ajar di Indonesia masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan dosen yang menulis buku teks. Oleh karena itu, memasuki tahun 2016 dosen diharapkan bisa lebih produktif dalam menulis buku ajar. Mengingat bahwa pada tahun 2019 nanti, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir menargetkan Perguruan Tinggi Indonesia harus berada pada posisi tiga besar di kawasan ASEAN (Asia Tenggara). Bersaing dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Thailand dan Malaysia yang menempati posisi tiga besar untuk negara dengan sistem pendidikan terbaik se-ASEAN pada tahun 2015 versi Economic Co-operation and Development’s (OECD). Tentu dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak dan pembenahan di berbagai sub bidang pendidikan untuk dapat mengejar ketertinggalan serta mewujudkan cita-cita tersebut dengan cepat. Salah satunya adalah dengan mendorong dosen untuk produktif menulis dan meningkatkan jumlah tulisan buku ajar bermutu di lingkungan pendidikan tinggi yang nantinya akan menjadi salah satu tolok ukur penilaian.
Untuk selengkapnya, silakan klik http://penerbitdeepublish.com/tiga-c...lis-buku-ajar/
Sayangnya, untuk saat ini jumlah dosen yang menulis buku ajar di Indonesia masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan dosen yang menulis buku teks. Oleh karena itu, memasuki tahun 2016 dosen diharapkan bisa lebih produktif dalam menulis buku ajar. Mengingat bahwa pada tahun 2019 nanti, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir menargetkan Perguruan Tinggi Indonesia harus berada pada posisi tiga besar di kawasan ASEAN (Asia Tenggara). Bersaing dengan negara tetangga, yaitu Singapura, Thailand dan Malaysia yang menempati posisi tiga besar untuk negara dengan sistem pendidikan terbaik se-ASEAN pada tahun 2015 versi Economic Co-operation and Development’s (OECD). Tentu dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak dan pembenahan di berbagai sub bidang pendidikan untuk dapat mengejar ketertinggalan serta mewujudkan cita-cita tersebut dengan cepat. Salah satunya adalah dengan mendorong dosen untuk produktif menulis dan meningkatkan jumlah tulisan buku ajar bermutu di lingkungan pendidikan tinggi yang nantinya akan menjadi salah satu tolok ukur penilaian.
Untuk selengkapnya, silakan klik http://penerbitdeepublish.com/tiga-c...lis-buku-ajar/