Jurnal ilmiah berisi informasi primer yang memiliki makna penting dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain menampung berbagai artikel ilmiah yang bersifat ‘baru’, jurnal ilmiah juga berguna dalam membangun dan memelihara kekayaan intelektual.

Tidak hanya dipublikasikan dalam skala nasional, jurnal ilmiah juga telah banyak hadir dalam skala internasional. Pada dasarnya kedua jenis jurnal tidak memiliki banyak perbedaan. Kemungkinan perbedaan yang ada hanya terletak pada penggunaan bahasa saja. Fungsi jurnal pun pada dasarnya sama, yakni mempublikasikan karya yang kreatif dan inovatif.
Jurnal ilmiah internasional ada yang telah memiliki reputasi ada yang masih belum bereputasi. Jurnal ilmiah bereputasi pada dasarnya telah memenuhi kriteria jurnal internasional. Jurnal-jurnal ilmiah skala internasional bereputasi tentunya telah terindeks oleh database internasional bereputasi, seperti Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search. Selain itu, jurnal ilmiah internasional bereputasi juga memiliki impact factor dari ISI Web of Science dan Scimago Journal Rank.
Jurnal-jurnal yang termasuk dalam kalangan internasional bereputasi adalah kumpulan karya ilmiah yang menempati urutan tertinggi dalam penilaian karya ilmiah dengan nilai maksimal 40. Jika belum mencapai angka tersebut, maka jurnal dikatakan belum memiliki impact factor. Penilaiannya kemudian menempati urutan kedua dengan nilai maksimal 30.
Jurnal ilmiah internasional ada yang telah memiliki reputasi ada yang masih belum bereputasi. Jurnal ilmiah bereputasi pada dasarnya telah memenuhi kriteria jurnal internasional. Jurnal-jurnal ilmiah skala internasional bereputasi tentunya telah terindeks oleh database internasional bereputasi, seperti Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search. Selain itu, jurnal ilmiah internasional bereputasi juga memiliki impact factor dari ISI Web of Science dan Scimago Journal Rank.
Jurnal-jurnal yang termasuk dalam kalangan internasional bereputasi adalah kumpulan karya ilmiah yang menempati urutan tertinggi dalam penilaian karya ilmiah dengan nilai maksimal 40. Jika belum mencapai angka tersebut, maka jurnal dikatakan belum memiliki impact factor. Penilaiannya kemudian menempati urutan kedua dengan nilai maksimal 30.