Ini Pengertian Blue Moon Yang Benar

Satu lagi fenomena astronomi yang baru saja dinikmati oleh masyarakat dunia. 31 Juli kemarin, publik beramai-ramai menanti bagaimana penampakan blue moon alias “Bulan Biru”.

Namun, Bulan biru ini bukan berarti bulan yang memiliki warna biru, melainkan bulan purnama yang langka dan hanya terjadi 2,5 tahun sekali.

Lalu, mengapa fenomena tersebut disebut bulan biru? Mengapa bukan bulan hitam, hijau, atau warna lainnya? Hingga kini, alasan pastinya tak diketahui.

Yang jelas, istilah bulan biru setidaknya sudah dipakai selama 500 tahun. Maknanya juga terus mengalami perubahan.

Dilansir dari hello-pet.com, penggunaan istilah bulan biru paling awal adalah pada tulisan Kardinal Thomas Wolsey, penasihat Raja Henry VIII dari Inggris.

Dalam naskah itu, Wolsey menuliskan, “Membuatmu percaya bahwa bulan itu biru.”

Bulan biru kala itu bermakna sesuatu yang absurd, sulit dijelaskan.

Fenomena bulan biru telah menarik perhatian warga dunia. Sejumlah astronom amatir dan fotografer mengabadikan fenomena tersebut. Bulan purnama penuh tetap bersinar dengan warna kuning.

Apa Penyebab Blue Moon?

Saat itu, bulan purnama yang tampak bagai bola kekuningan dari permukaan bumi berangsur-angsur membiru dan memang benar-benar biru. Bulan biru – dalam arti sebenarnya – ini muncul akibat debu dan asap yang terbang tinggi menuju atmosfer bumi. Debu dan asap ini membubung tinggi karena letusan gunung berapi atau kebakaran hutan dalam skala besar.

Partikel-partikel kecil melahirkan efek cahaya dan memancarkannya ke beberapa arah. Cahaya berwarna merah mampu menembus debu atau asap. Sementara, cahaya biru – yang lebih lemah daya pancarnya dari cahaya merah tidak mampu menembus asap dan akhirnya membuat bulan terkena refleksi warna birunya. Maka tampaklah bulan biru bulat memancar lembut pada langit malam.

Kapan Pertama Kali Muncul Blue Moon?

Bulan biru yang seperti ini muncul pertama kali pada 1950 setelah kebakaran hutan hebat di Kanada. Asapnya mengangkasa dan memenuhi langit di belahan bumi utara.

Bulan biru serupa muncul pada 1980, beberapa waktu setelah peristiwa meletusnya Gunung St. Helens yang terletak di Skamania County, Washington, Amerika Serikat (AS). Berton-ton debu terbang tinggi mencapai atmosfer dan menghiasi langit malam dengan bulan birunya

Bulan purnama terlihat dari lokasi Patung Liberty berada di New York, Amerika Serikat, pada 31 Juli 2015. Bulan purnama kedua di bulan Juli ini populer disebut Blue Moon.



Bulan purnama telihat di balik menara telekomunikasi di Camlica Hill kota Istanbul, Turki, pada 31 Juli 2015.


Bulan purnama kedua di bulan Juli atau disebut Blue Moon, terlihat di balik patung malaikat di atas Castel Sant’Angelo di Roma, Italia, pada 31 Juli 2015.


Seorang pengendara sepeda mendaki sebuah bukit di Roma, Italia, untuk melihat Blue Moon atau Bulan purnama kedua di bulan Juli, pada Jumat, 31 Juli 2015.


Bulan purnama Blue Moon terlihat di Longgar Row, dekat Princes Risborough, sebelah tenggara Inggris, pada 31 Juli 2015.


sumber : http://hello-pet.com/berita-gosip/95172