Oscarliving.co.id - Banyak sekali jenis lampu yang ada di setiap ruangan, tapi sayangnya kita tidak pernah tau apa lampu itu memang cocok dan berfungsi tepat pada ruangan tersebut. Sebuah lampu dekoratif merupakan salah satu piranti interior yang paling banyak dilirik untuk mempercantik ruangan. Tinggal pilih rumah lampu yang diinginkan, pasang dan nyalakan, ruang akan tampil beda. Rumah lampu (armature atau fixture) memang bisa menjadi daya tarik dalam menciptakan konsep interior. Di pasaran kita mudah menemukan aneka lampu hias untuk berbagai ruang. Namun, karena pilihannya makin beragam dan desain rumah lampunya kian memikat, Anda jangan sampai salah memilih.
Pilih lampu hias yang tepat sesuai peruntukan ruang. Secara fungsional lampu dekoratif terbagi dua: untuk ruang dalam dan luar. Masing-masing memiliki spesifikasi berbeda yang antara lain ditentukan oleh bahan pembungkusnya, kain, kayu, metal, akrilik, gelas, dan kombinasi baja dengan kaca es. “Rumah lampu bisa dibuat dari bahan apapun. Tapi, ingat lampu bersinggungan dengan listrik dan panas. Jadi, pastikan bahannya aman dan tidak mudah terbakar,” kata Adi Nugroho, Head of Lighting Design Division PT Abetama Sempurna (Jakarta), produsen lampu hias Artolite. Berikut adalah pilihan lampu sesuai dengan fungsi di setiap ruanganya menurut housetate.
Tahan air
Kain adalah salah satu bahan yang kerap dipilih sebagai penutup (cover) lampu karena menawarkan banyak corak. Untuk aplikasi ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur, kita bisa memilih rumah lampu berbahan kain. Supaya aman, rumah lampu tidak mudah terbakar, baik pada lampu hias dinding (wall lighting) atau pun lampu hias plafon (ceiling lighting), antara komponen lampu dan cover didesain dengan jarak yang cukup lebar, sehingga panas tidak menyengat ke kain. Pegangannya juga dari material kokoh seperti stainless steel atau aluminium.
Selain kain, bahan populer lain yang biasa dipakai sebagai rumah lampu dekoratif indoor adalah metal, seperti stainless steel, aluminium, dan kombinasi gelas dengan metal. Bahan bisa dipilih, tergantung konsep interior. Philips misalnya, baru-baru ini mengeluarkan koleksi lam pu dekoratif model ceiling dan pendant (menggantung) bernama Roomstylers. Lampu bergaya futuristic dengan 10 sulur (arm) ini bukan hanya menarik desainnya, tapi juga arah hadap sulur-sulurnya bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan, begitu pula intensitas cahayanya bisa diatur: terang atau redup. Setiap sulur dilengkapi lampu LED hemat energi dengan total daya ke-10 sulur 2,5 W, setara terang lampu pijar 60 W.
Beda fungsi ruangan, beda pula kebutuhan luminer atau rumah lampunya. Seperti kamar mandi yang lembab, membutuhkan luminer dengan rancangan khusus. Jadi, jangan menyepelekan pencahayaan kamar mandi, terutama rumah lampunya. Saat ini kebanyakan kamar mandi di rumah tinggal masih menggunakan lamp holder E27, yakni semacam cangkang terbuka dari plastik untuk memegang lampu/bohlam. Padahal di tengah aktivitas mandi, cipratan air, juga kebocoran atap, bisa menganggu performa lampu.
Untuk kamar mandi perlu dipilih rumah lampu yang didesain dengan tingkat keamanan tertentu, antara lain tahan air. Tingkat keamanan ini berupa IP (Ingress Protection), yaitu tingkat perlindungan yang melekat pada sebuah peralatan listrik. Tingkatan IP ditandai dengan dua angka di belakangnya. Angka pertama menunjukan perlindungan terhadap debu (external solid bodies), sedangkan angka kedua melambangkan perlindungan terhadap penetrasi bahan cair.
IP berangka depan 1 artinya material tersebut memberikan perlindungan terhadap benda padat seperti debu, sidik jari mulai jarak diameter terluar 50 mm. Sedangkan angka 2 di depan melindungi lampu hingga diameter 12 mm. “Rangkaian luminer untuk kamar mandi harus tahan percikan air, berarti IP-nya minimal 20,” kata Burnan Noor Sahid, Product Group Manager Professionals Luminaire PT Philips Indonesia. Di pasarankita bisa menemukan rumah lampu untuk kamar mandi dengan IP23 – IP44. Nilai IP44 mengindikasikan rumah lampu sudah aman percikan air dari segala arah. Sementara rumah lampu untuk ruang dalam biasanya dirancang dengan IP0 atau tidak sama sekali.
Anti karat
Sementara kamar mandi yang terdiri dari area bathtub, shower dan berhias (grooming) membutuhkan jenis rumah lampu yang berbeda lagi. Idealnya, ketinggian plafon dari lantai di area bathtub minimal 2,25 m agar cipratan air dari shower tidak mengenai lampu di plafon. Rumah lampu di plafon sebaiknya ber-IP44 dengan bahan dari gelas. Begitu pula jika ingin memasang lampu dinding di luar area bathtub, rumah lampu ber-IP sama bisa dipilih. Untuk keamanan sebaiknya jarak antara area bathtub terluar dan dinding tempat pemasangan lampu minimal 0,6 meter.
Pada area berhias untuk menyikat gigi atau berdandan yang terdiri dari wastafel dan cermin, di atasnya juga bisa diberikan pencahayaan lampu dekoratif. Biasanya produsen lampu sudah menyediakannya dengan spesifikasi standar IP21–IP44. Materialnya ada yang berupa gelas dengan pegangan stainless steel atau metal finishing chrome atau kombinasi. Sebelum memilih jangan lupa menyesuaikan ukuran rumah lampu dengan luasan area.
Rumah lampu untuk ruang luar seperti teras, taman, juga membutuhkan spesifikasi tersendiri. Selain dirancang tahan terhadap cuaca ekstrem, rumah lampu dekoratif untuk ruang luar juga harus tahan debu. Rumah lampu jenis ini biasanya standar IP-nya di atas 44 hingga IP68. Pelindung lampu bisa berupa kaca, aluminium, stainless steel dan bahan sintetis lain. Artolite misalnya, memiliki rangkaian garden lighting tipe Solar. Berlabel IP 43 tipe ini termasuk laris di pasaran dengan bentuk tinggi kotak (12 x 13,5 x 10,25 cm). Terbuat dari metal, rumah lampu ini awet hingga 10 tahun. Pencahayaannya menggunakan CFL (compact fluorescent lamp) berdaya 8 – 18 W.
Ligman, merek lampu asal Thailand, juga menawarkan rangkaian rumah lampu outdoor berdesain futuristik: Light Linear Inground Uplight Luminaire yang ditanam di lantai, dan Light Linear Recessed Wall Light Luminaire yang ditanam di dinding. Body-nya terbuat dari die-cast alumunium anti karat, screw dari stainless steel 316, dan gasket (karet) dari non aging silicon yang tahan pada suhu -40 derajat sampai 150 derajat celcius. Rumah lampu terbaru ini diklaim memiliki IP65 – IP68 dan menggunakan lampu neon panjang 14 – 80 W.
Pilih lampu hias yang tepat sesuai peruntukan ruang. Secara fungsional lampu dekoratif terbagi dua: untuk ruang dalam dan luar. Masing-masing memiliki spesifikasi berbeda yang antara lain ditentukan oleh bahan pembungkusnya, kain, kayu, metal, akrilik, gelas, dan kombinasi baja dengan kaca es. “Rumah lampu bisa dibuat dari bahan apapun. Tapi, ingat lampu bersinggungan dengan listrik dan panas. Jadi, pastikan bahannya aman dan tidak mudah terbakar,” kata Adi Nugroho, Head of Lighting Design Division PT Abetama Sempurna (Jakarta), produsen lampu hias Artolite. Berikut adalah pilihan lampu sesuai dengan fungsi di setiap ruanganya menurut housetate.
Tahan air
Kain adalah salah satu bahan yang kerap dipilih sebagai penutup (cover) lampu karena menawarkan banyak corak. Untuk aplikasi ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur, kita bisa memilih rumah lampu berbahan kain. Supaya aman, rumah lampu tidak mudah terbakar, baik pada lampu hias dinding (wall lighting) atau pun lampu hias plafon (ceiling lighting), antara komponen lampu dan cover didesain dengan jarak yang cukup lebar, sehingga panas tidak menyengat ke kain. Pegangannya juga dari material kokoh seperti stainless steel atau aluminium.
Selain kain, bahan populer lain yang biasa dipakai sebagai rumah lampu dekoratif indoor adalah metal, seperti stainless steel, aluminium, dan kombinasi gelas dengan metal. Bahan bisa dipilih, tergantung konsep interior. Philips misalnya, baru-baru ini mengeluarkan koleksi lam pu dekoratif model ceiling dan pendant (menggantung) bernama Roomstylers. Lampu bergaya futuristic dengan 10 sulur (arm) ini bukan hanya menarik desainnya, tapi juga arah hadap sulur-sulurnya bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan, begitu pula intensitas cahayanya bisa diatur: terang atau redup. Setiap sulur dilengkapi lampu LED hemat energi dengan total daya ke-10 sulur 2,5 W, setara terang lampu pijar 60 W.
Beda fungsi ruangan, beda pula kebutuhan luminer atau rumah lampunya. Seperti kamar mandi yang lembab, membutuhkan luminer dengan rancangan khusus. Jadi, jangan menyepelekan pencahayaan kamar mandi, terutama rumah lampunya. Saat ini kebanyakan kamar mandi di rumah tinggal masih menggunakan lamp holder E27, yakni semacam cangkang terbuka dari plastik untuk memegang lampu/bohlam. Padahal di tengah aktivitas mandi, cipratan air, juga kebocoran atap, bisa menganggu performa lampu.
Untuk kamar mandi perlu dipilih rumah lampu yang didesain dengan tingkat keamanan tertentu, antara lain tahan air. Tingkat keamanan ini berupa IP (Ingress Protection), yaitu tingkat perlindungan yang melekat pada sebuah peralatan listrik. Tingkatan IP ditandai dengan dua angka di belakangnya. Angka pertama menunjukan perlindungan terhadap debu (external solid bodies), sedangkan angka kedua melambangkan perlindungan terhadap penetrasi bahan cair.
IP berangka depan 1 artinya material tersebut memberikan perlindungan terhadap benda padat seperti debu, sidik jari mulai jarak diameter terluar 50 mm. Sedangkan angka 2 di depan melindungi lampu hingga diameter 12 mm. “Rangkaian luminer untuk kamar mandi harus tahan percikan air, berarti IP-nya minimal 20,” kata Burnan Noor Sahid, Product Group Manager Professionals Luminaire PT Philips Indonesia. Di pasarankita bisa menemukan rumah lampu untuk kamar mandi dengan IP23 – IP44. Nilai IP44 mengindikasikan rumah lampu sudah aman percikan air dari segala arah. Sementara rumah lampu untuk ruang dalam biasanya dirancang dengan IP0 atau tidak sama sekali.
Anti karat
Sementara kamar mandi yang terdiri dari area bathtub, shower dan berhias (grooming) membutuhkan jenis rumah lampu yang berbeda lagi. Idealnya, ketinggian plafon dari lantai di area bathtub minimal 2,25 m agar cipratan air dari shower tidak mengenai lampu di plafon. Rumah lampu di plafon sebaiknya ber-IP44 dengan bahan dari gelas. Begitu pula jika ingin memasang lampu dinding di luar area bathtub, rumah lampu ber-IP sama bisa dipilih. Untuk keamanan sebaiknya jarak antara area bathtub terluar dan dinding tempat pemasangan lampu minimal 0,6 meter.
Pada area berhias untuk menyikat gigi atau berdandan yang terdiri dari wastafel dan cermin, di atasnya juga bisa diberikan pencahayaan lampu dekoratif. Biasanya produsen lampu sudah menyediakannya dengan spesifikasi standar IP21–IP44. Materialnya ada yang berupa gelas dengan pegangan stainless steel atau metal finishing chrome atau kombinasi. Sebelum memilih jangan lupa menyesuaikan ukuran rumah lampu dengan luasan area.
Rumah lampu untuk ruang luar seperti teras, taman, juga membutuhkan spesifikasi tersendiri. Selain dirancang tahan terhadap cuaca ekstrem, rumah lampu dekoratif untuk ruang luar juga harus tahan debu. Rumah lampu jenis ini biasanya standar IP-nya di atas 44 hingga IP68. Pelindung lampu bisa berupa kaca, aluminium, stainless steel dan bahan sintetis lain. Artolite misalnya, memiliki rangkaian garden lighting tipe Solar. Berlabel IP 43 tipe ini termasuk laris di pasaran dengan bentuk tinggi kotak (12 x 13,5 x 10,25 cm). Terbuat dari metal, rumah lampu ini awet hingga 10 tahun. Pencahayaannya menggunakan CFL (compact fluorescent lamp) berdaya 8 – 18 W.
Ligman, merek lampu asal Thailand, juga menawarkan rangkaian rumah lampu outdoor berdesain futuristik: Light Linear Inground Uplight Luminaire yang ditanam di lantai, dan Light Linear Recessed Wall Light Luminaire yang ditanam di dinding. Body-nya terbuat dari die-cast alumunium anti karat, screw dari stainless steel 316, dan gasket (karet) dari non aging silicon yang tahan pada suhu -40 derajat sampai 150 derajat celcius. Rumah lampu terbaru ini diklaim memiliki IP65 – IP68 dan menggunakan lampu neon panjang 14 – 80 W.