Ini Foto-foto Dramatis Saat Asap Melahap Jalan Hingga Jembatan

Quote:

Jakarta - Kabut asap yang terjadi di Indonesia belum berhasil dikendalikan, malah semakin parah belakangan ini. Dampak asap bukan hanya berpengaruh pada kesehatan warga saja, tetapi juga di sektor pendidikan, ekonomi hingga pariwisata.

Hari ini, asap semakin menggila. Bahkan asap seolah-olah melahap jalan-jalan, pohon dan fasilitas publik yang ada. Foto kiriman warga Pekanbaru Andryan Yonkou ke pasangmata.com, misalnya.



"Area Purna MTQ Pekanbaru pagi tadi ketebalan asap yang luar biasa. Mirip-mirip badai salju di negeri Barat sana," ucap Andryan, Kamis (22/10/2015).

Senada dengan Andryan, Bram warga Jambi mengirimkan foto Jembatan Arasy yang seolah-oleh hilang ditelan asap. Foto diambil Bram sore kemarin pukul 16.00 WIB.



"Kabut asap di Jambi tepatnya di Sungai Batanghari. Biasanya tampak jembatan Arasy, namun saat itu sama sekali tidak terlihat," ujar Bram.

Foto lainnya adalah sinar matahari yang tidak bisa tembus ke bumi Simalungun, Sumut, karena terhalang oleh pekatnya kabut. Padahal seharusnya matahari di pagi hari cerah dan menghangatkan.



"Beginilah penampakan matahari di Kabupaten Simalungun karena tidak mampu menembus tebalnya asap. Cuaca mendung dan berasap," ucap Ariansyah Ari Damani.

Berikutnya adalah foto jalan yang tertutup kabut asap. Pekatnya asap membuat jalan seperti menghilang dan menembus ke dunia lain. Foto itu dikirimkan oleh Afrijal, warga Pekanbaru.



"Bukan sulap bukan sihir dan bukan juga editan. Pekanbaru pagi ini 08.51 WIB tetap dengan kabut asap yang semakin tebal, di mana mata pemerintah yang katanya perhatian sama warganya yang terkena dampak kabut asap ini?" ucap Afrijal kesal.

Selain Afrijal, Muhammad Ariansyah juga mengirimkan foto kabut asap di Jalan Pekanbaru, Kuantan Singingi, Riau. Penampakan asap begitu tebal dan membuat cuaca di pagi hari mendung.



Tak hanya di Sumatera, foto pekatnya asap juga dikirimkan pembaca detikcom di Kalimantan Tengah, Jerry Cristian. Jerry menyampakain kekecewaannya kepada pemerintah karena lamban menangani bencana ini.

"Hari ini kabut asap pekat bertambah parah. Anak sekolah diliburkan, penderita sesak napas bertambah," katanya. Dia menyesalkan upaya pemerintah pusat maupun daerah yang tak terlalu mencolok untuk mengatasi permasalahan ini. "Kecuali hanya pembagian masker saja," ucap Jerry.

"Mohon pejabat terkait dapat lebih cepat mengatasi masalah ini, jangan sampai terjadi korban baru bertindak. Lokasi di Jaweten Karang Langit," tambahnya.



Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tahun ini tercatat sebagai yang terburuk sepanjang sejarah. Banyak pihak - termasuk Malaysia yang turut membatu pemadaman - meyakini hanya hujan yang bisa mematikan api di lahan gambut.


(slm/nrl)
SUMBER
:(