Budget tipis nih, ayo belajar bikin rencana keuangan yang terlaksana gan

Terkadang, apa yang dipersiapkan manusia, berjalan tidak seperti yang diinginkan. Terkadang, rencana cadangan yang dibuat, tidak terlaksana. Terkadang rencana yang terlaksana, hancur di tengah jalan. Padahal…. Kita, anda dan saya, mungkin, sudah mempersiapkan sesuatu bahkan sampai pada plan B, C, D… Tentunya, saya ingin (percaya tidak percaya, anda juga), agar sesuatu tersebut berjalan, minimal pada rencana cadangan. Termasuk dalam hal Mengatur Rencana Keuangan. Nah, selamat pagi sahabat, selamat datang di dunia realita, dengan semua keajaiban yang masih bisa terjadi. Ada 5 hal yang bisa dilakukan sebagai ide, bagi kita, memastikan sesuatu berjalan baik,


1. Mindset Benar, semua hal ada kemungkinan 50-50, yaitu 50 persen berhasil, 50 persen belajar (karena guru terbaik bukan pengalaman, melainkan pengalaman gagal, sadarkah kita?)
2. Singkirkan sikap “saya sudah….”, karena, jelas sekali, ini yang sering membuat kita menutup hati dari kemungkinan baik, bahkan sebelum kita memeriksa. Dan ini sering membuat saya malu untuk suatu saat berubah pikiran sebaliknya, bagaimana anda?
3. Buat Rencana Cadangan, karena saya (dan anda) bukan dewa yang bisa membuat sesuatu 100% berhasil. Untuk rencana cadangan keuangan, saya memakai program seperti di afiliasi, sponsor1-agenasuransibaik. Untuk rencana cadangan dalam kegiatan doa di gereja, saya selalu memiliki tim cadangan (yang tahu dari awal bahwa saya meminta mereka sebagai cadangan). Demikian juga dalam hal lain.
4. Pengendalian Diri, atau memaksa diri, inilah yang terakhir tapi bukan tak penting, karena ini ujung tombak sebuah perencanaan. 50% adalah merencanakan, 50% adalah melaksanakan. Laksanakan saat ini. Saat anda sadar dan berapi-api, bukan saat lain, saat ini.
5. Teknik (Alokasi), langkah ini sebenarnya cabang langkah keempat. Saya jabarkan sedikit tentang ini (dalam konteks ini, teknik mengalokasikan BILA UANG SEDIKIT TERSISA)








Dapat kita tahu bahwa ada 3 kelompok dalam 5 lapis kebutuhan manusia, menurut Abraham Maslow. Lapisan pertama adalah kebutuhan fisiologis/dasar (pangan, sandang, papan), lapisan kedua sampai keempat adalah kebutuhan tentang rasa aman (jasmani dan rohani, moril dan materiil), dan lapisan teratas adalah aktualisasi diri. URUT.


Dari sini, kita tahu, bahwa prioritas utama dalam pembelanjaan penghasilan, adalah untuk kebutuhan dasar. Bila sudah terpenuhi… apakah kita langsung mengaktualisasi diri? Tanpa fondasi keamanan? Langsung? Anda tahu jawabannya, TIDAK. Anda dan saya, perlu lebih dulu membelanjakan penghasilan untuk rasa aman dalam lapisan kedua sampai keempat sebelumnya. Namun sayangnya banyak yang langsung melakukan investasi “gila” tanpa fondasi keamanan, hanya karena ingin segera mencapai, tingkat di atas. Percaya tidak percaya, itu yang terjadi, dan itu yang seharusnya kita benahi. Belilah dulu fondasi (keamanan), baru aktualisasi diri.


Yah, hal ini tidak serta-merta saya pahami walau mempelajari psikologi. Penerapannya diajarkan, seperti ketika persiapan memakai program perencanaan keuangan, di http://sponsor1-agenasuransibaik.rencanauang.com (bukan promosi loh, hanya kalau anda ingin tahu contoh penerapannya), ketika melakukan permohonan program, dan akhirnya saya selalu memakai cara itu dalam mengatur rencana keuangan untuk mencapai keinginan saya.


Hal kecil…, namun berdampak besar. Itulah perencanaan.




Wish you blessed,


TOMMY sl,
Best friend
(Rencanauang.com)